Ovi adalah jalan yang sangat panjang,
Berkelok kelok bagaikan tanpa batas
Adalah racun yang mengisi kerapuhan
Memabukkan seperti minuman keras
Mematikan saraf dan perasaan
Ovi adalah karma kehidupan
Terkadang menyenangkan,
Seringkali menyakitkan
Ovi adalah ketika pertanyaan dan kesedihan bersatu
Menyapu setiap ruang sempit
Mencari celah untuk menyakiti, menusuk,
Kemudian membunuh secara pelan-pelan
Ovi itu tak kasat mata
Hanya tulisan dan suara
Bermain dalam kepala
Lalu mengiris hati yang sedang terluka
Ovi adalah mahluk malam
Mengganggu tidur seseorang
Adalah binatang haram berkaki empat
Menggeram kepada setiap pengguna jalan
Ovi itu tsunami…
Tetapi…
Ovi adalah cinta,
Mengisi sumsum dengan pikiran ceria
Menggelitik rusuk manusia
Memaksa setiap tetes air mata,
Untuk jatuh lalu dia tersenyum
Ovi dan puisi adalah sama
Rumit…tidak tertebak melayang-layang
Indah adalah pasti
Keutamaan puisi serta ovi
Ovi berkehendak sendiri
Tidak mengenal peraturan atau keluarga
Hanya dirinya dan dunia
Ovi adalah cahaya,
Lentera yang membimbing mata
Membawa raga ke alam suram yang bahagia
Ovi adalah tongkat orang buta
Rumah untuk tuna wisma
Telinga mahluk tuna rungu
Oasis dalam dunia autis
Ovi itu guru bagi umatnya
Ovi tiba-tiba terdiam
Sedetik kemudian dia tertawa
Lepas seakan tak perduli
Rantaipun diputuskannya
Tak ada yang bisa mengikatnya
Ovi adalah penguasa mimpi
Adalah tuan seekor monyet setia
Monyet yang bersedia…
Menunggu sampai waktunya tiba…..
Berkelok kelok bagaikan tanpa batas
Adalah racun yang mengisi kerapuhan
Memabukkan seperti minuman keras
Mematikan saraf dan perasaan
Ovi adalah karma kehidupan
Terkadang menyenangkan,
Seringkali menyakitkan
Ovi adalah ketika pertanyaan dan kesedihan bersatu
Menyapu setiap ruang sempit
Mencari celah untuk menyakiti, menusuk,
Kemudian membunuh secara pelan-pelan
Ovi itu tak kasat mata
Hanya tulisan dan suara
Bermain dalam kepala
Lalu mengiris hati yang sedang terluka
Ovi adalah mahluk malam
Mengganggu tidur seseorang
Adalah binatang haram berkaki empat
Menggeram kepada setiap pengguna jalan
Ovi itu tsunami…
Tetapi…
Ovi adalah cinta,
Mengisi sumsum dengan pikiran ceria
Menggelitik rusuk manusia
Memaksa setiap tetes air mata,
Untuk jatuh lalu dia tersenyum
Ovi dan puisi adalah sama
Rumit…tidak tertebak melayang-layang
Indah adalah pasti
Keutamaan puisi serta ovi
Ovi berkehendak sendiri
Tidak mengenal peraturan atau keluarga
Hanya dirinya dan dunia
Ovi adalah cahaya,
Lentera yang membimbing mata
Membawa raga ke alam suram yang bahagia
Ovi adalah tongkat orang buta
Rumah untuk tuna wisma
Telinga mahluk tuna rungu
Oasis dalam dunia autis
Ovi itu guru bagi umatnya
Ovi tiba-tiba terdiam
Sedetik kemudian dia tertawa
Lepas seakan tak perduli
Rantaipun diputuskannya
Tak ada yang bisa mengikatnya
Ovi adalah penguasa mimpi
Adalah tuan seekor monyet setia
Monyet yang bersedia…
Menunggu sampai waktunya tiba…..
ovi ituuu....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus