Minggu, 09 Oktober 2011

Lagi - Lagi Kita

Bangun pagi gara-gara si otong pinjem gitar buat akustikan di kampus, arrrrgggh..tapi nggak apa-apa sekalian ada perlu juga jam 9 nanti. Nulis aja dulu ditemani Haji Pidi Baiq sang inspirator.

Malam minggu kemaren tanggal 28 maret 2009 kita ngumpul & nginep di rumah gw. Ada eron, rohman, vanil pulang jam 12 malem karena rumahnya kosong (tau gitu ke rumah lo aja nil), olik, buluk, arul, empi dan man of the month mitra yang sedang liburan di bogor. Tadinya mau ngeliwet tapi nggak jadi, nggak tau kenapa.
Ada hal yang selalu kita bahas kalau sedang berkumpul seperti itu, apa lagi selain masa – masa jaya kita di BEM Sastra & masa-masa indah di kosan, se melarat-melaratnya hidup waktu itu tapi tetap indah yee hehehehe…kalau nggak indah ngapain selalu kita review momen-momen yang itu!!

Ternyata waktu yang kita lewati sama-sama itu benar-benar membekas di setiap hati yang merasakannya yah. Gw baru sadar ketika opah bilang “gw kalo lagi males ngajar pasti cerita tentang anak-anak (kita maksudnya)”, begitu katanya. How sentimentil..right? Right dong!! Kalo nggak sentimentil kenapa si opah atau buluk nggak cerita tentang cerita hidupnya di masa yang lain aja ke anak muridnya!!

Jujur aja gw pribadi pun  bangga sama apa yang telah kita lewati bersama, setiap ngobrol-ngonrol sama siapapun pasti gw cerita tentang mitra yang ancur, buluk yang pernah di tembak a**o tapi jadi dosen, bonjat yang pelupa, eron yang selalu mengulang cerita tapi konyol, isal yang ‘telat’ hehehe, totem yang kreatif, adhit yang kena penyakit gila paling berbahaya, tentang persaingan mendapatkan cw, tentang perbuatan ‘kriminal’ kita, tentang naik gunung atau ngebukit, tentang acara dan hal – hal lain yang ada sangkut pautnya sama Broken Heart Squad huehuehuehuehue…

Gw bahagia kalau kita ngumpul dan bahas semua itu, setidaknya itu lebih mengesankan daripada ngomongin “lo udah punya motor/mobil/rumah?”, “gaji lo berapa?”, “kapan nikah?”, pokoknya daripada ngomongin hal-hal kemapanan yang menjadi tolak ukur duniawi seperti itu lebih enak mengulang masa lalu, iya nggak bonjat gundul? Heuheuheuheu.

Bukannya gw anti kemapanan, mungkin sebagian dari diri gw menolak kemapananan dan kedewasaan, karena menurut gw kebahagiaan bisa di dapatkan tanpa menyentuh dua peristiwa itu, forever young..i want to be forever young... Lagi pula kalau kata bonjat pola-pola seperti itu membosankan. Tapi insya allah gw bisa terima semuanya karena menjadi dewasa & mapan adalah sebuah pilihan yang wajib dijalani kalau mau eksis di dunia seperti sekarang.

Amiinnn….

Ini adalah tulisan lama yang baru sempat di posting

4 komentar:

  1. ahahahaha,, di pikir2 saha ieu teh, imahna di ciapus tapi asa kenal. keren euy a resa tulisanna.. sumpah keren a, ku rona di share di fb tapi da emang teu apal saha nu boga blog ieu jd teu mencantumkan nama.hehehe

    BalasHapus
  2. wehhh di nu mana nu di share?
    nuhun ah, saling support we a

    BalasHapus