Kata orang, musik adalah bahasa yang
universal, sesuatu yang mudah disukai dan dimengerti oleh orang banyak,
termasuk saya. Musik bisa menjadi alat pemersatu sekaligus sumber masalah
pemecah hubungan pertemanan. Musik merupakan ciptaan terindah manusia setelah
kata-kata dan lukisan. Musik menjadi agama kedua bagi sebagian besar orang.
Setiap hari musik selalu berada di
sekitar saya, musik sudah seperti udara yang saya hirup, air yang saya minum,
dan makanan yang saya makan. Bahkan saat
menulis ini, winamp saya terus berteriak-teriak menyemburkan suara musik. Musik
bagi saya adalah nutrisi yang menyehatkan tubuh, vitamin penyehat pikiran,
kulit, dan mungkin rambut.
Pertama kali saya menyukai musik ketika
saya SD. Saya ingat menyukai penyanyi cilik jaman dulu seperti Bondan Prakoso, Eza
Yayang, Enno Lerian, Trio Kwek-kwek, Melissa, Trio Laris dan banyak lagi. Saya
bersyukur dilahirkan ketika musik anak-anak masih berjaya dan berkualitas,
tidak seperti sekarang yang sangat miskin dengan lagu anak-anak atau penyanyi
cilik yang menyanyikan lagu anak-anak.
SMP, saya mengenal banyak musik jenis
baru. Saat itu saya menyukai Pas Band, Potret, Java Jive, Kahitna dan
lain-lain. Tahun 90an masih termasuk jaman keemasan musik Indonesia. Musik
Malaysia berkiblat ke Indonesia, bukan seperti yang terjadi beberapa waktu
belakangan ini dimana musik melayu ala Malaysia menjadi acuan musisi-musisi
Indonesia. Salah siapa sih kalau begini? Musisi, Label, atau penikmat musik?
Saat SMP ini pula saya mendengarkan
Metallica, Sepultura, Helloween, dan Iron Maiden. Sayapun langsung jatuh cinta
dengan heavy metal, black metal dan lainnya.
Menginjak SMA saya membutuhkan sesuatu
yang lain untuk di dengarkan. Maka saya belajar mendengarkan Rancid, Sex
Pistols, 311, Voodoo Glow Skull, Operation Ivy, Save Ferris dan musik-musik
punk atau ska lain. Perbendaharaan musik metalpun tentu bertambah dengan
hadirnya Puppen dan Biohazard dalam hidup saya. Puppen pun saya nobatkan
sebagai band kesukaan saya sepanjang masa. Musik mereka yang merupakan percampuran
antara Hardcore dan Metal sangat mudah untuk disukai, sound-sound dan efek
gitar yang digunakan Robbin lain dari yang lain. Hal itu diperkuat dengan
lirik-lirik ciptaan Arian13 yang luar biasa, dia bisa menciptakan lirik dalam
bahasa Indonesia tanpa terdengar murahan atau norak dan saya tahu itu sulit.
Masa-masa SMA juga merupakan perkenalan saya dengan berbagai komunitas musik di
Bogor. Saya berkenalan dengan komunitas musik Punk, Ska, Grunge, Metal, dan
Hardcore dan sering nongkrong bareng mereka terutama anak-anak Punk dan Ska.
Kampus dengan segala kehedonisannya
kemudian menjadi tempat saya mengenal lebih banyak orang-orang musik secara
personal. Masa kuliah adalah masa yang paling berarti dalam hidup saya. Di masa
ini banyak hal yang berubah dari diri saya dan banyak hal baru yang saya
dapatkan, termasuk bidang musik. Bulan pertama saya kuliah, sudah mendapatkan
teman dekat yang menyukai musik-musik underground. Kemudian saya mengenal Sick
Of It All, Boilling Point, Vitamin X, D.S 13, Walls Of Jericho, Stretch
Armstrong, Hatebreed, NoFX, MXPX, Green Room, The Vandals, Lagwagon, Cypress
Hill, Domestik Doktrin, Harks! It’s a Living Tar Tar, DOM (Defence Mind),
Revolt, Legiun, Frog Leg Soup, Closet38, Jeruji, Blind To See, One Life Crew
etc….
Sayapun berteman dengan personil
beberapa band underground lokal hingga sekarang. Pengetahuan saya tentang
musikpun terus berkembang hingga beberapa kali saya menggelar gig di berbagai
tempat. Kebiasaan membuat gig ini memacu saya untuk menggelar event-event lain
dan ternyata menjadi Event Organizer adalah salah satu kenyamanan saya.
Beberapa tahun yang lalu saya mulai mendengarkan secara intens jenis musik indie pop yang saya pikir layak untuk dinikmati. Banyak
band indie pop luar biasa di Bogor yang merupakan tempat tinggal saya. Bonchie
and Her Littletrees (NOZ), Cause, Adopta, Piknik, Daylight, Everyday People, My
Secret Identity, Musik For Sale adalah sedikit dari band indie pop asal Bogor
dengan musikalitas luar biasa keren. Sayapun lebih terbuka dengan berbagai
genre musik diluar kalangan underground. Dimulai dari pertemanan saya dengan
The Panasdalam yang kemudian berlanjut mengenal band-band indie lain seperti
Cherry Bombshell, The Ababiels Attack, Whiteshoes and The Couples Company, Efek
Rumah Kaca dll. Saya juga mendengarkan Glen Hansard & Marketa Irglova,
Krezip, Paramore, Copeland, The Early November, Ten 2 Five, Sarasvati, Katjie
& Piering, Tigapagi, Bottlesmoker, Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Endah
& Rhesa dan banyak lagi. Dan semua saya dengarkan sebelum Radio Show memperkenalkannya
pada khalayak ramai. Saya jadi sedikit kecewa dengan Radio Show karena musik-musik
eksklusif yang biasa saya dengarkan bersama beberapa komunitas atau orang-orang
tertentu saja, kini menyebar luas dan banyak yang tahu, kesan eksklusifnya jadi
hilang.
Saya beberapa kali membentuk band tapi
semuanya jalan di tempat, mungkin karena saya orang yang tidak ingin menjadikan
bermusik menjadi serius, karena kalau terlalu serius kesenangan yang dirasakan
akan hilang dan berganti dengan rasa frustasi. Kadang saya juga berpikir
mungkin bermusik bukan jalan hidup saya, hingga akhirnya saya memutuskan untuk
tidak bermusik kecuali iseng tapi tetap mensupport
semua teman-teman saya yang bermain musik dengan genre apapun.
Mungkin tidak terasa secara langsung
tapi musik-musik yang saya dengarkan sangat mempengaruhi cara hidup dan
berpikir saya. Musik underground dengan liriknya yang penuh dengan sarkasme dan
konsep hidup DIY membentuk saya menjadi pribadi yang keras dan tidak suka
bergantung pada orang lain. Selain itu musik-musik seperti Hardcore dan Punk
menstimulus daya kreatifitas saya juga. Lain halnya dengan musik Indie Pop,
musik jenis ini membuat saya berpikir untuk lebih menghargai karya orang lain,
tidak menjudge sesuatu just by its cover dan tentu saja menambah daftar teman
saya.
Berikut saya sisipkan beberapa koleksi video musik dari berbagai genre... enjoy
Akustikan kawan-kawan SAPALA
Berikut saya sisipkan beberapa koleksi video musik dari berbagai genre... enjoy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar